Rabu, 18 April 2012

TEORI KEPEMIMPINAN (KEORGANISASIAN)





1.    Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Model)

    Studi kepemimpinan jenis ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak pribadi pemimpin, tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional. Kalau model kepemimpinan situasional berasumsi bahwa situasi yang berbeda membutuhkan tipe kepemimpinan yang berbeda, maka model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi atau variabel situasional dengan watak atau tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin (Hoy and Miskel 1987). 
Menurut Fiedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas (the task structure) dan kekuatan posisi (position power). 
Menurut House, tingkah laku pemimpin dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok:
Supportive leadership (menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan iklim kerja yang bersahabat), directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada), participative leadership (konsultasi dengan bawahan dalam pengambilan keputusan) dan achievement-oriented leadership (menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan perlunya kinerja yang memuaskan).
Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada.
2.   Teori Kepemimpinan Vroom and Yetton
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
Mitos-mitos Pemimpin Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin.
Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All – Seasons , dan the Intensity. Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik).

3. Theory Goal
Dasar teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang di butuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan. Istilah path goal ini dating dari keyakinan bahwa pemimpin yang efektif memperjelas jalur untuk membantu anggotanya dari awal sampai ke pencapaian tujuan mereka, dan menciptakan penelusuran di sepanjang jalur yang lebih mudah dengan mengurangi hambatan dan pitfalls
Model path goal menganjurkan bahwa kepemimpinan terdiri dari dua fungsi dasar
  1. Fungsi pertama : memberi kejelasan alur
  2. Fungsi kedua : meningkatkan jumlah hasil (reward) bawahannya
Untuk membentuk fungsi-fungsi tersebut, pemimpin dapat mengambil berbagai gaya kepemimpinan. Empat perbedaan gaya kepemimpinan dijelaskan dalam model path-goal sebagai berikut (Koontz et al dalam Kajanto, 2003)


  Kepemimpinan Pengarah ( Directive Leadership)
2.     Kepemimpinan Pendukung ( Supportive Leadership )


        Kepemimpinan partisipatif ( Participative Leadership )

        Kepemimpinan Berorientasi Prestasi ( Achievement Oriented Leadership )



       CONTOH KASUS
                Yahoo menegaskan langkahnya untuk merancang kembali perusahaan pada masa depan. Bahkan untuk melakukan perubahan pada perusahaannya, Yahoo! terpaksa harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 2.000 karyawan. Hal ini terungkap dalam pernyataan Yahoo!. 



“Hari ini, perusahaan akan memulai proses menginformasikan karyawan tentang perubahan ini. Sebagai bagian dari upaya itu, sekira dua ribu orang akan diberitahu tentang penghapusan pekerjaan atau transisi bertahap,” ujar Yahoo! seperti dilansir dari pernyataannya, Kamis (5/4/2012).


CEO Yahoo! Scott Thompson mengatakan “Tindakan hari ini adalah langkah berikutnya yang penting menuju Yahoo baru, lebih kecil, gesit, lebih menguntungkan dan lebih siap untuk berinovasi secepat kebutuhan pelanggan dan industri”. 

Scott Thompson  menambahkan “Tujuan kami adalah kembali ke tujuan utama yaitu menempatkan pengguna dan pengiklan diurutan pertama. Sayangnya, untuk mencapai tujuan itu membutuhkan keputusan yang sulit untuk menghilangkan beberapa posisi. Kami sangat menghargai orang-orang dan mereka semua yang telah memberikan kontribusi untuk Yahoo!,”.

Lebih lanjut melalui upaya restrukturisasi, Yahoo bermaksud untuk tumbuh lebih cepat merespon kebutuhan pelanggan dan bersaing lebih efektif di daerah di mana memiliki peluang untuk menang.

Yahoo! Berharap bisa mencapai sekira USD375 juta dari penghematan tahunan setelah menyelesaikan seluruh transisi karyawan. Itulah berita tentang raksasa dunia, semoga bermanfaat.


ANALISIS
Menurut saya kasus tersebut masuk kedalam model kepemimpinan "kontingensi" karena kepemimpinan jenis ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak pribadi pemimpin, tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional. Sebenarnya yahoo sudah menciptakan banyak kemajuan tapi itu semua tidak cukup karna orang-orang lebih mengenal FACEBOOK atau GOOGLE. Cara yang dilakukan oleh yahoo dengan memPHK 2000 orang itu salah seharusnya yahoo harus lebih menciptakan tenaga ahli, yang terampil agar yahoo tetap bertahan dan bersaing di jaringan networking dan orang lebih mengenal yahoo.


Sumber http://catatan-google.blogspot.com/2012/04/yahoo-akan-pecat-2000-karyawan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar